MUARA ENIM — Akun Facebook bernama Metaria Nyonyafevibae menjadi sorotan. Pasalnya, salah satu postingannya dinilai melecehkan profesi guru.

Meski postingan tersebut sudah dihapus, namun sepertinya sudah ada yang menscreenshot postingan tersebut sehingga tersebar luas di Grup WhatsApp.

“Guru sekarang enak ya makan gaji buta”, tulis akun tersebut, seperti dilihat dari tangakapan gambar yang diterima media ini.

Postingan ini pun akhirnya menuai kritik organisasi guru di Kabupaten Muara Enim.

Plt. Ketua DPC PGRI Kabupaten Muara Enim Jumran SH, MM membantah postingan tersebut karena ditengah pandemi ini guru masih tetap mengajar walaupun tidak ada pembelajaran dalam bentuk tatap muka.

” Tidak benar guru makan gaji buta, malahan saat ini beban guru justru cukup berat harus mengajar lewat media daring yang mana guru harus menyiapkan semua fasilitas pembelajaran, baik dari media pembelajaran hingga strategi proses pembelajaran yang tidak biasa harus mereka jalanani,”ungkap Kepala SMP N 5 Muara Enim, Sabtu (25/7/2020) saat dihubungi media ini.

BACA JUGA  Pelantikan SMSI Muara Enim Bakal Dihadiri Ketua SMSI Kabupaten Kota se Sumsel

Jumran menegaskan atas tuduhan tersebut, pihaknya sangat merasa keberatan karena proses pembelajaran daring ini juga dilakukan khusus untuk wilayah zona merah, dan jika terdapat siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring ini siswa tersebut dapat belajar menggunkan media lain.

“Daring ini dilakukan karena kabupaten Muara Enim ini saat ini masuk kategori zona merah. Dan siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring ini bisa dengan cara mengambil tugas ke guru dan dikerjakan di rumah, kemudian di kumpul ke sekolah sesuai dengan instruksi gurunya,” jelas Jumran.

Kemudian atas postingan itu, pihaknya akan mempelajari dan akan meminta yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.

“Yang pasti ini adalah pencemaran baik institusi, profesi, dan juga salah satu bentuk pelanggaran UU ITE. Maka itu yang bersangkutan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,” tegasnya.

BACA JUGA  Datangi KUA Muara Enim, Satu Keluarga Ini Bersyahadat dan Masuk Islam

Ditambahkan oleh Sekertaris PGRI Muara Enim Heri Candra, akun tersebut jelas telah mengunggah ujaran kebencian, maka itu pihaknya dari PGRI akan memnuntut pemilik akun tersebut secara hukum.

“Ini jelas ujaran kebencian dan melanggar UU ITE, dan telah melecehkan profesi guru, bukan satu orang guru yang dilecehkan, melainkan seluruh guru di Indonesia. Maka itu besok kita akan mengumpulkan seluruh pengurus cabang PGRI kecamatan hingga ranting untuk melaporkan akun tersebut,” tegasnya.

Terpisah Majelis Kepala Sekolah SMA (MKKS) kabupaten Muara Enim Darmadi saat dikonfirmasi juga mengutuk keras unggahan akun tersebut, tidak benar apa yang diunggah oleh akun tersebut karena sampai hari ini guru melaksanakan KBM dan datang ke sekolah.

BACA JUGA  Ikuti Competition International Music - Dance Festival Istanbul Turki, Sanggar Tari dan Musik Metanika Siap Harumkan Kabupaten Muara Enim

“Jelas apa yang diposting akun tersebut sangat salah besar, dan itu tidak benar. Guru tetap mengajar baik itu melalui daring/Luring dan bahkan guru melakukan pembelajaran menggunakan portofolio bagi siswa yang tidak punya jaringan atau sejenisnya,” urainya.

Terakhir Darmadi menyesalkan perbuatan akun tersebut dan meminta akun tersebut untuk meminta maaf.

“Bukanya berpikiran negatip seperti itu, harusnya sadar betapa pentingnnya seorang guru. Dan kemudian kita tegaskan bahwa Guru juga inginnya belajar tatap muka karena pembelajaran melalui daring ada sisi yang tidak bisa disampaikan kepada anak oleh para guru,” pungkasnya.

Artikulli paraprakPertumbuhan Ekonomi Sumsel Tertinggi di Pulau Sumatera, Panglima TNI Sebut Penanganan Covid di Sumsel Layak Dicontoh
Artikulli tjetërShowroom Harley Davidson Satu-Satunya di Sumbagsel Hadir di Palembang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini