PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada 87 inovator yang ada di Sumsel, mereka yang dianugerahi penghargaan tersebut merupakan yang terpilih setelah melalui proses penjurian yang objektif oleh institusi para pakar yang berkopeten dibidangnya.
Penganugrahan penghargaan kepada inovator yang digelar di Griya Agung Palembang, Senin (7/12) dengan tajuk Malam Penganugrahan Inovator Sumsel Tahun 2020 sekaligus juga dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang Ke-25.
Gubernur H. Herman Deru dalam kesempatan itu menegaskan dirinya melihat apa yang telah dibuat oleh para inovator sejati 2020 di Sumsel patut di apresiasi. Mengingat inovasi kadang harus lahir dari ide yang tidak biasa. Atau melawan arus dari apa yang sudah ada.
“Inovasi itu kadang harus nyeleneh, melawan arus atau keluar dari kebiasaan dan pemikiran pada umumnya. Namun pemikiran tersebut sah-sah saja asal tidak keluar dari norma atau aturan. Tujuannya agar lebih bermanfaat bagi masyarakat,” kata Herman Deru.
Dalam melahirkan inovasi, lanjutnya, tidak harus mengeluarkan biaya besar. Para inovator dapat memanfaatkan berbagai hal untuk membuat inovasi tersebut.
“Banyak hal yang bisa dimanfaatkan untuk membuat inovasi tersebut. Tidak harus dengan cara mahal. Saya mengajak kita semua untuk dapat berinovasi di setiap komponen kebutuhan masyarakat, seperti berinovasi memanfaatkan tanah liat dan bahan lainnya sebagai pengganti semen agar dapat dimanfaatkan memperbaiki jalan-jalan yang ada di desa, hal seperti ini yang harus kita pikirkan dan kerjakan,” tuturnya.
Dia juga mengajak para Bupati dan Walikota di Sumsel untuk lebih memperhatikan kebaradaan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) yang ada. Jangan hannya identik dengan laboratorium. Sehingga terkesan merea yang bertugas di Balitbangda adalah orang orang buangan. Harusnya Balitbangda lanjut dia justru aktif terjun ke masyarakat mencari ide inovasi-inovasi baru.
“Bupati dan Walikota juga harus memberikan perhatian pada Balitbangda. Jika perlu anggarannya ditambah. Sehingga mindset masyarakat tentang badan tersebut yang identik dengan laboratorium. Balitbangda harus dapat terjun secara langsung di tengah masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga dapat memberikan pemikiran untuk dapat berinovasi dalam memecahkan permasalahan yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Balitbangda Sumsel, Ekowati Retnaningsih dalam laporannya menyebut sedikitnya ada 796 inovator dari 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel yang telah melahirkan inovasinya. Dari jumlah tersebut terpilih sebanyak 87 inovator yang berhak mendapatkan penghargaan lantaran inovasinya dinilai mampu mendongkrak Sumsel untuk lebih maju.
“Kegiatan ini memberikan penghargaan bagi para inovator diberbagai bidang di Sumsel dan merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. Penjurian melibatkan akademisi, pemerintah dan para pakar. Adapun proses penjurian dilakukan dengan penilaian Administrasi, paparan secara online dan peninjauan dilapangan,” katanya.
Dikesempatan itu Gubernur H Herman Deru didampingi Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia HD melaunching Podcast One Day One Innovation. Dimana aplikasi ini nantinya akan menayangkan secara live melalui channel youtube minimal satu inovasi baru dalam satu setiap harinya.*