PALEMBANG – Apresiasi diberikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru terhadap lembaga pendidikan yang memberikan kemudahan bagi masyarakat. Salah satunya Pondok Pesantren (Ponpoes) Al-Ittifaqiah Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir yang telah berinisiatif membuat Sub Penyalur Bahan Bakar Minyak (SPBBM) untuk membantu masyarakat.
Apresiasi tersebut diungkapkannya saat meresmikan SPBBM di komplek Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya, Rabu (17/3).
Menurutnya, upaya ini menjawab peran dan fungsi ponpes selain sebagai pusat pendidikan Islam juga memiliki fungsi secara internal dan ekstral.
“SPBBM ini harus dikelola dengan baik, sebab menjadi citra bagi ponpes Al-Ittifaqiah dan bisa menjadi contoh bagi Ponpes yang lain,” harap Herman Deru.
Dijelaskan Herman Deru, inovasi yang dilakukan pesantren Al-Ittifaqiah menjadi cermin yang menunjukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Ponpes tidak kalah jika dibanding dengan SDM yang ada di sekolah pendidikan umum.
“Kita ikut senang jika lembaga pesantren sudah mandiri, ini juga akan membuat kita dari pihak Pemerintah Kabupaten, Kementerian Agama dan juga Provinsi menjadi senang,” tambahnya
Dilain pihak Region Manager Retail Sales II Sumbagsel, Riza Pahlefi menyebut, keberadaan Sub Penyalur Bahan Bakar Minyak (SPBBM) merupakan Sub Penyalur BBM milik Pertamina yang juga merupakan lembaga resmi yang diharapkan membawa manfaat bagi ponpes dan masyarakat sekitar.
“Secara nasional ada 12 ribu Pertashop yang tersebar di berbagai provinsi. Sumbagsel ada 1.050 Pertashop. Untuk Sumsel sendiri ada 448 Pertashop yang tersebar di beberapa kabupaten/kota,” ungkapnya.
Dijelaskan, upaya ini sebagai bentuk hadirnya pertamina di seluruh pelosok negeri dengan pertashop-nya, melalui berkaloborasi antara masyarakat dengan lembaga resmi Pertashop Pertamina.
“Targetnya minimal perhari 400 liter. Pertamina yang suplay langsung, sehingga harga dan kualitasnya sama dengan SPBU pada umumnya,” terangnya.
Pihaknya berharap, SPBBM tersebut bisa memberikan solusi bagi masyarakat agar tidak kekurangan lagi bahan bakar, terutama bagi masyarakat desa di Sumsel.
Sementara itu, Mudir Ponpes Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir, Drs KH Mudrik Qori, MA mengatakan, keberadaan SPBBM berbasis ponpes ini sebagai penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran, untuk membantu perekonomian masyarakat desa.
“Selama ini sering terjadi kesulitan dan kelangkaan bahan bakar bagi masyarakat desa. Adanya penyalur pinggir jalan, namun belum diketahui apakah berkualitas baik atau tidak,” ucapnya.
“Kita sebagai ponpes berusaha kuat dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Dukungan berbagai pihak kita butuhkan,” ucapnya sembari menyebut santri Ponpes ini 32 santri yang telah diberikan beasiswa belajar keluar negeri dengan negara tujuan Inggris, Rusia, Hungaria, Korsel, Mesir, Sudan, Maroko, Madinah. **