PALEMBANG – Rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi Sumatera Selatan (Sumsel) ke 75 yang dipimpin langsung Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati dan dihadiri oleh seluruh anggota dewan dan forkompimda yang ada di Sumsel berlangsung khidmat dengan penerapan protokol kesehatan, di Gedung DPRD Sumsel, Selasa (18/5/2021).
Dalam kesempatan itu, Anita mengatakan,peringatan hari jadi Sumsel ke-75 ini merupakan wujud rasa syukur pemerintah provinsi atas kemajuan daerah saat ini.
“Peringatan ini menjadi wahana refleksi atas pembangunan yang telah dilakukan. Untuk pembangunan yang telah dilakukan semoga bisa ditingkatkan dan yang belum dilakukan diharapkan segera bisa direalisasikan dan ini merupakan tugas bersama,” katanya.
Semangat hari jadi Sumsel tersebut diharapkan dapat membuat Sumsel terus tangguh dalam melangkah sehingga visi misi Sumsel Maju untuk Semua dapat segera terwujud.
“Semangat itulah yang harus kita jaga agar kita terus tangguh dalam membangun Sumsel ini,” imbuhnya.
Sumsel sendiri saat ini memang telah mengalami perkembangan pesat. Bahkan hal itu juga mendapat pengakuan dari sejumlah pihak, salah satunya mantan Gubernur Sumsel periode 2003-2008 H Syahrial Oesman. Menurut Syahrial, saat ini Sumsel telah mengalami perkembangan yang sangat baik.
“Perkembangan Sumsel saat ini bagus. Saya tentu sangat mendukung program yang dilakukan Gubernur Herman Deru. Sumsel sudah mengalami perkembangan pesat,” katanya.
Dia berharap, kedepan Sumsel akan lebih maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.
“Harapan ya semoga Sumsel terus berkembang. Perubahan harus dilakukan demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu dalam paripurna hari jadi Sumsel ke 75 ini, pada kegiatan yang berbalut nuansa kental budaya Sumsel itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wakil Gubernur H Mwardi Yahya juga melaunching Peraturan Daerah (Perda) tentang Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Budaya Sumsel.
Herman Deru mengatakan, dibentuknya Perda tersebut agar budaya Sumsel terus lestari sehingga dapat bermanfaat untuk generasi penerus.
“Ini upaya kita untuk mempertahankan dan mengembangkan kearifal lokal di Sumsel. Sejarah dan budaya tidak boleh kita lupakan, karena adanya sejarah dan budaya tersebut Sumsel bisa berkembang seperti sekarang ini,” kata Herman Deru.
Dia menuturkan, salah satu yang saat ini mulai dilaksanakan adalah pembangunan ornament tanjak di setiap gerbang, gedung dan tempat lainnya yang ada di Sumsel. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan identitas Sumsel.
“Perda ini dibuat agar jati diri Sumsel semakin dikenal luas, sekaligus juga semakin menghidupkan dan meningkatkan daya tarik destinasi wisata di Sumsel ini. Salah satunya logo tanjak sudah kita laksanakan. Baik gedung baru ataupun yang telah lama berdiri kita buat ada ornament tanjaknya,” terangnya.
Momen peringatan hari jadi Sumsel tersebut juga dijadikan Herman Deru sebagai langkah untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini. Termasuk melihat perkembangan Sumsel setiap tahunnya.
“Momen ini kita jadikan ajang koreksi mengenai apa saja yang sudah kita lakukan, yang sedang dilakukan dan yang belum dilakukan. Kita ingin semua program bukan hanya terencana dan terlaksana dengan baik, tapi juga berhasil guna. Artinya setiap program baik fisik maupun non fisik yang telah diselesaikan dapat berdampak positif bagi masyarakat,” tuturnya.
Dia juga mengajak, agar semua pihak untuk terlibat dalam membangun Sumsel agar lebih baik lagi.
“Usia 75 Tahun ini bukan usia yang muda lagi. Sumsel saat ini terus berkembang. Namun perkembangan ini merupakan tugas bersama. Kemitraan harus terus dijaga untuk meneruskan cita-cita para pendahulu kita. Kita juga harus siap menerima kritik dan masukan demi Sumsel Maju Untuk Semua,” paparnya.