MUARA ENIM— Meski angka stunting ataupun gizi kurang terus mengalami trend penurunan kurun waktu 3 tahun terakhir di Kabupaten Muara Enim, namun Pemerintah Kabupaten Muara Enim terus berupaya fokus melakukan peanggulangan maupun pencegahan stunting maupun gizi kurang.
Hal ini ditegaskan Pj Bupati H Nasrun Umar (HNU) saat membuka acara Rembuk Stunting lintas sektor dan lintas program yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim di Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim, Senin (7/6/2021)
“Upaya untuk mencetak generasi yang sehat dan berkualitas masih dibayangi oleh permasalahan Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak,”kata HNU
Dikatakan HNU lebih lanjut, berdasarkan hasil survei pemantauan status gizi di Kabupaten Muara Enim menunjukan bahwa Prevalensi Stunting (Gagal tumbuh) tahun 2018 tercatat sebesar 14,42% dan tahun 2019 sebesar 6,23% dan tahun 2020 sebesar 7,50%. Sedangkan permasalahan balita gizi kurang (underweight) pada tahun 2018 sebesar 8,15%, tahun 2019 sebesar 4,39% dan tahun 2020 sebesar 4,24% artinya terjadi trend penurunan prevalensi Stunting dan prevalensi gizi kurang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.
Namun demikian, ia menyerukan semua pihak pemangku kepentingan untuk tidak berpuas diri, karena sampai saat ini kasus Stunting tersebut masih ada di Bumi Serasan Sekundang.
“Melalui rembuk ini, saya mengajaj segenap Perangkat Daerah, Swasta, Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi mempunyai komitmen yang sama dalam percepatan pencegahan dan penanggulangan Stunting, apalagi tadi telah ditandatangani komitmen bersama terkait percepatan pencegahan Stunting ini,”ajaknya
Turut hadir dalam Rembuk ini, Tenaga Ahli Bangda Kemendagri (virtual), Kepala Bappeda Prov Sumsel, Forkopimda Kabupaten Muara Enim, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Muara Enim, TP PKK dan Darma Wanita Kabupaten Muara Enim.