SEKAYU – Sekolah gratis sudah lama jadi ikon Pemerintah Kabupaten Muba jauh sebelum diadopsi jadi program nasional. Sejak 2002, pelajar TK hingga mahasiswa sudah tak dipungut biaya sekolah. Program ini terus berlanjut hingga kini dengan perluasan sasaran seperti pembiayaan sekolah kedinasan, beasiswa bagi guru hingga pesantren gratis bagi kaum yatim-piatu dan dhuafa.
Mulai 2018 lalu, pondok pesantren (ponpes) Salamun Aitam didirikan di Muba atas ide Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin dan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi. Hadirnya ponpes ini didasari pemikiran khusus memberikan pendidikan terbaik bagi fakir miskin dan dhuafa.
“Ponpes Salamun Aitam salah satu ponpes di Provinsi Sumsel yang memberikan pendidikan gratis. Ini wujud kepeloporan Muba bidang pendidikan dengan melanjutkan program sekolah dan berobat gratis yang telah dicanangkan oleh Bupati Muba terdahulu, Bapak H Alex Noerdin. Saya dan Pak Beni melanjutkan program pendidikan gratis ini,”ucap Dodi Reza usai yasinan dan doa bersama HUT Muba, Rabu (22/9/2021).
Dodi Reza Alex menyebutkan bahwa, Bangsa Indonesia telah mengatur tentang fakir miskin dan anak terlantar. Bertumpu pada Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) pasal 34 ayat 1, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Seturut bunyi pasal 34 UUD 1945 tersebut, Dodi Reza berupaya menjamin tidak ada lagi anak terlantar dan fakir miskin yang tidak bersekolah. Mereka ini wajib mendapatkan hak sebagai anak bangsa. Lewat sekolah atau mondok di Salamun Aitam, Dodi berharap mereka yang jadi tanggung jawab negara ini bisa menggapai mimpi. “Pemkab Muba ikut mengambil beban ini demi masa depan terbaik anak bangsa yg kurang beruntung,” tegas Dodi.
Berpijak dari pemikiran ini, tambah Dodi, ponpes Salamun Aitam didirikan khusus menampung anak-anak fakir miskin dan dhuafa.
“Semua fasilitas serta kebutuhan mereka wajib kita penuhi dan kita gratiskan semuanya,” pungkas Dodi.
Pengasuh Ponpes Salamun Aitam, H Opi Palopi menambahkan, sejak dibangun di masa Bupati Muba Dr Dodi Reza dan Wakil Bupati Beni Hernedi 2018 lalu, para santri di ponpes tak serupiah pun dipungut biaya. Semua digratiskan, mulai biaya sekolah hingga urusan mondok.
“Semua kebutuhan santri difasilitasi oleh Pemkab Muba mulai kebutuhan makan, pakaian dan seluruh proses pembelajaran diberi secara gratis. Ponpes Salamun Aitam saat ini memfasilitasi 103 santri. Semuanya anak yatim piatu dan dhuafa, yang benar-benar terancam tidak bisa sekolah,”jelasnya.(Firman)