MUARA ENIM– Dalam rangka mendukung terwujudnya Tanjung Enim Kota Wisata, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar lomba memasak antar desa/kelurahan dalam Kabupaten Muara Enim di GSG Baru Tanjung Enim, (23/12/2021)
Saat membuka acara, General Manager Pertambangan Tanjung Enim Bukit Asam, Venpri Sagara menyampaikan harapannya, dengan lomba memasak ini, masyarakat bisa men-create masakan khas yang memang bisa menjual yang tidak mahal, namun enak dan bisa dinikmati serta kalau bisa nanti dibuat hingga dikembangkan menjadi frozen food.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan para peserta lomba memasak dengan kreasi masakan yang dibuat bisa menjadi mitra binaan Bukit Asam. Kemudian, dengan semakin maraknya kuliner di Tanjung Enim dan sekitarnya tentunya akan menjadi destinasi wisata makan bagian dari Tanjung Enim Kota Wisata.
“Jadi, kita jangan berpikir bahwa Tanjung Enim jauh dari Palembang, jangan gitu. Kalau kita nanti bisa membuat makanan yang benar-benar khas, orang dari Baturaja, dari mana-mana bisa datang karena mau makanan khas Tanjung Enim. Mudah-mudahan dengan hal seperti ini, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat itu tujuan utamanya,” ujar Venpri.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Social Responsibility PTBA Hartono saat menutup lomba memasak berharap kedepannya PTBA dapat akan melakukan kegiatan ini secara periodik, jadi tidak hanya sekali ini saja tapi berkelanjutan.
“Saya mewakili dari menajemen, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh desa/kelurahan, panitia, dan dewan juri. Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbil’alamin, kegiatan untuk hari ini ditutup. Selamat kepada para pemenang, dan belum juara bukan berarti masakan yang disajikan tidak baik, tapi masakan yang diikut lombakan baik-baik semua,” ungkap Hartono.
Pada kesempatan yang sama, Chef Ridwan Nurahman, Tim Dewan Juri Lomba Memasak, mengatakan bahwa untuk masakan yang dibuat peserta sudah memenuhi syarat. Nilai untuk menjadi juara diambil memang dari masakan yang dapat dipasarkan keluar, karena produk itu akan menjadi ikon dan trend Tanjung Enim. Mulai dari bahan juga dilihat, misal ada dari bahan durian yang memang mudah didapat untuk menjadi makanan Lemang.
Masakan yang dibuat merupakan masakan yang sudah menjadi ikon atau tradisi turun-temurun yang dimiliki oleh masing-masing desa. Masak dilakukan di rumah dan divideokan hingga pada hari H saat lomba ditampilkan videonya dan dipresentasikan. Jadi, pada saat hari H hanya menampilkan makanan yang sudah jadi.
“Sedangkan penilaian yang dinilai oleh dewan juri adalah kesesuaian tema, kesesuaiangan anggaran, kesesuaian waktu, kesesuaian porsi. Serta juga dinilai dari sisi ketertiban, kebersihan, kreatifitas, keserasian, dan keindahan. Menjadi nilai tambahan yakni pangan lokal khas,” urainya.
Setelah melalui tahapan penilaian oleh Tim Dewan Juri pada lomba Memasak yang diikuti peserta dari Desa Keban Agung, Desa Karang Raja, Keluarahan Pasar Tanjung Enim, Kelurahan Tanjung Enim, Desa Tegal Rejo, Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Desa Darmo, Desa Linggo, Desa Matas, dan Desa Penyandingan.
Sedangkan untuk Juara 1 diraih oleh Desa Karang Raja dengan mendapatkan hadiah uang tunai Rp 9 juta, Juara 2 diraih Kelurahan Tanjung Enim Selatan mendapatkan hadiah uang tunai Rp 7 juta, Juara 3 diraih Desa Linggo mendapatkan hadiah uang tunai Rp 5 juta, serta Juara Favorit diraih Desa Lingga mendapatkan hadiah uang tunai Rp1.500.000.
Usai ditetapkan menjadi Juara 1 Lomba Memasak, Desa Karang Raja yang diwakili Kepala Desa Karang Raja Oktavianty mengucapkan syukur, karena Desanya menjadi pemenang lomba memasak yang digelar PTBA.
Ia mengatakan, Desanya bisa menjadi Juara 1 dengan mengangkat tema “Selera Dusun Rasa Kota” dengan menyajikan masakan bernama Lemang dengan rasa durian.
“Lemang sendiri merupakan ciri khas desa kita yang sudah turun-temurun dari nenek moyang. Kepada PT Bukit Asam Tbk, kami ucapkan terima kasih telah mengadakan lomba masak ini dan semoga PTBA semakin jaya,” tuturnya.