MUARA ENIM– Pada kunjungan kerja perdananya di Desa Air Asam, Kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim bersama gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Minggu siang (15/05/2022) dalam rangka menghadiri Gebyar Sholawat Nariyah ke-7 sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gedung sholawat Majelis Taklim Sholawat Nariyah ‘Butuh Nabi’, Plh. Bupati Muara Enim, Kurniawan, AP., M.Si., menyampaikan permohonan dukungan dan doa kepada masyarakat agar dirinya bisa menjalankan amanah sebagai Plh bupati Muara Enim dengan baik.
Kepada gubernur yang hadir dalam acara tersebut, Kurniawan juga berharap bimbingan agar roda pemerintahan dan pembangunan di kabupaten Muara Enim dapat berjalan dengan maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, Kurniawan mengucapan selamat hari jadi Provinsi Sumatera Selatan ke-76 tahun kepada Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru.
Dihadapan pada jamaah majelis taklim, Plh. Bupati mendoakan agar Sumatera Selatan bertambah maju dan unggul serta Gubernur diberikan kesehatan dalam memimpin provinsi ini.
Sementara itu, Gubernur juga mengajak masyarakat dan terutama para jajaran Pemkab. Muara Enim dapat mendukung kehadiran Plh. Bupati dalam memimpin Bumi Serasan Sekundang.
Kehadiran Gubernur Herman Deru di tempat itu mendapatkan sambutan hangat yang luar biasa dari warga dengan melantunkan sholawat oleh para jemaah pengajian Sholawat Nariyah.
“Alhamdulillah saya berkesempatan hadir di desa air asam ini karena memang sudah lama diundang jadi saya harus datang,” ucap Herman Deru mengawali sambutannya.
Herman Deru menambahkan berdirinya gedung sholawat merupakan salah satu wujud dukungan mssyarakat dalam mempercepat tercapainya Sumsel yang religius.
“Berdirinya gedung sholawat ini juga membuat pemerintah terbantu dalam mewujudkan program Sumsel religius. Saya apresiasi kepada Bapak Imam Muarif yang kebetulan juga sahabat saya,” tuturnya.
Sebab itu Herman Deru memberikan pesan agar para anggota majelis taklim sholawat nariyah terus melakukan kegiatan agamis yang positif terlebih lagi para anggotanya merupakan mayoritas para kaum ibu.
“Dengan berdirinya majelis taklim di desa ini membuat para kaum ibu-ibu dapat berkegiatan dengan positif. Ibu merupakan madrasah utama bagi anak sehingga nanti tercipta generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Teruslah lakukan kegiatan positif seperti ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga berharap majelis taklim sholawat nariyah dapat menciptakan kegiatan seni yang agamis.
“Selain itu juga saya berharap selain sholawat, kegiatan seni yang agamis juga perlu diciptakan misalkan rabbana dan hadroh yang aktif jadi tidak hanya latihan-latihan saja ikuti lomba-lomba,”harapnya.
Untuk kelancaran pembangunan gedung Sholawat Nariyah, Herman Deru ikut membantu sumbangan berupa material untuk menyelesaikan pembangunan gedung tersebut.
Pengurus sekaligus Pengasuh Majelis Taklim Sholawat Nariyah, Imam Muarif menuturkan gedung sholawat nariyah di desa air hitam merupakan gedung sholawat ke 18 yang dibangun di Sumbagsel.
“Gedung yang kami bangun di desa ini merupakan salah satu gedung kami yang ke delapan belas yang kami bangun di Sumbagsel,” kata Imam.
Dia mengungkapkan selama pembangunan gedung yang sebelumnya dia merasa haru sebab peletakan batu pertama gedung sholawat nariyah dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
“Istimewanya hari ini adalah peletakan batu pertama ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel. Terima kasih banyak atas kehadiran bapak gubernur ditengah kesibukannya sudah menyempatkan hadir disini, ungkapnya.
Diketahui juga gedung Sholawat Nariyah akan dibangun diatas lahan dengan luasa 200 meter persegi, dengan jumlah anggota majelis taklimnya sekitar 800 orang.